Yayasan Inisiatif Borneo Lestari didirikan pada tanggal 19 November 2015 dan mendapatkan pengesahan sebagai badan hukum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-0000604.AH.01.04. Tahun 2016. Kami mendukung pengelolaan hutan lestari melalui pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam pengelolaan hutan di seluruh Indonesia, dan mendorong promosi penggunaan produk-produk hasil hutan yang berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab.
Visi kami adalah mendorong restorasi hutan yang terdegradasi sehingga bisa mengembalikan nilai utama hutan sebagai sumber kehidupan. Melalui kehutanan berkelanjutan, kami melestarikan lingkungan sekaligus memungkinkan masyarakat hutan untuk mendapatkan kehidupan yang layak.
Visi ini kami wujudkan melalui misi kami dibawah ini:
- Mendukung pengembangan dan implementasi model multi-usaha kehutanan lewat pendekatan bentang alam (lanskap) untuk pengelolaan hutan yang memberikan manfaat sosial, lingkungan dan ekonomi bagi masyarakat, perusahaan pengelola hutan itu sendiri, dan pemerintah.
- Mendukung perusahaan untuk menerapkan praktik pengelolaan hutan terbaik (Best Management Practises) yang dibuktikan dengan perolehan sertifikasi pengelolaan hutan, baik dengan standar nasional maupun internasional.
- Mendukung perusahaan kehutanan dalam pembentukan kemitraan yang saling menguntungkan antara perusahaan hutan dengan masyarakat untuk menjamin tingkat keberhasilan kegiatan restorasi dan konservasi di tingkat lanskap.
- Mendukung peran aktif Kesatuan Pemangkuan Hutan Produksi (KPHP) untuk mewujudkan kemitraan pengelolaan hutan di tingkat lanskap yang melibatkan perusahaan dan masyarakat.
- Mendukung pemasaran produk-produk hasil hutan yang bersumber dari pengelolaan hutan yang bertanggung jawab secara berkelanjutan
Misi tercebut kami terjemahkan dalam rencana program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. dalam rencana kerja stategis yayasan Inisiatif Borneo Lestari.
Sejak berdirinya, Yayasan Inisiatif Borneo Lestari telah menjadi mitra utama The Borneo Initiative di Indonesia. Bersama-sama, kedua organisasi mengelola program yang sukses mendorong pemegang konsesi hutan di Indonesia untuk menjalankan pengelolaan hutan produksi lestari melalui skema sertifikasi wajib (SVLK) dan sukarela (FSC), serta promosi pasar untuk hasil hutan yang dihasilkan dari hutan yang dikelola secara lestari.
Susunan Kepengurusan
Susunan kepengurusan Yayasan Inisiatif Borneo Lestari terdiri dari Dewan Pembina, Pengawas, dan Pengurus, sebagai berikut:
Dewan Pembina
Dr. Ir. Boen Moochtar Purnama, MSc
Ketua Dewan Pembina
Beliau seorang lulusan Fakultas Kehutanan IPB Bogor dan bekerja di bidang pengelolaan hutan sepanjang karirnya. Sebagai dosen dan mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Kehutanan Indonesia, beliau menjangkau jejaring tata kelola kehutanan dan akademisi. Saat ini beliau adalah Ketua Yayasan Sarana Wana Jaya sekaligus penasihat Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI),serta anggota Dewan Pembina Yayasan Pelestarian Alam dan Hidupan Liar Indonesia (IWF).
Ir. Rahardjo Benyamin
Anggota Dewan Pembina
Beliau memulai rintisan proses sertifikasi FSC pertama untuk perusahaan yang dia pimpinnya di masa-masa awal. Lewat inisitif rintisan sertifikasi FSC inilah beliau diminta menjadi penasihat terpercaya TBI sejak awal hingga kini. Jaringannya yang luas memungkinkannya untuk mendukung pengelolaan hutan lestari di seluruh Indonesia. Pandangannya bahwa pengelolaan hutan lestari memerlukan peningkatan kapasitas pengelolaan sangat mendukung Yayasan Inisiatif Borneo Lestari dalam menjalankan program-programnya.
Dewan Pengawas
Dr. Untung Iskandar
Ketua Dewan Pengawas
Beliau seorang lulusan Universitas Gadjah Mada dan mendapatkan gelar PhD dari University of Washington, Seattle. Mengikuti karirnya di bidang tata kelola kehutanan dan akademisi, baru-baru ini beliau menulis serangkaian buku mengenai pengelolaan sumber daya hutan. Melalui Yayasan Inisiatif Borneo Lestari belai ingin memastikan bahwa pengelolaan hutan bukan tentang menghasilkan kayu sebanyak mungkin, melainkan untuk mengembangkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
Ir. Sugijanto
Anggota Dewan Pengawas
Berasal dari keluarga kehutanan, beliau telah bekerja untuk pengelolaan hutan selama lebih dari 30 tahun. Saat ini menjabat sebagai Dewan Direksi PT Asco Prima Nusantara dan PT Papua Hutan Lestari Makmur. Lewat Yayasan Inisiatif Borneo Lestari, beliau mendedikasikan diri dan berkontribusi untuk memenuhi harapannya untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat sekitar hutan melalui pengembangan model multi-usaha sektor kehutanan
Dewan Pengurus Harian
Peter de Haan
Ketua Pengurus Harian
Sebelumnya bekerja sebagai general direktur di AidEnviroment pada program landscape management selama 10 tahun. Pak Peter juga sebelumnya menjabat sebagai direktur di berbagai NGO internasional. Pendidikan terakhir pak Peter adalah dan Master of Science (M.Sc,) ekonomi pertanian di London University pada tahun 1991
Iwan Kurniawan
Wakil Ketua Pengurus Harian
Kaya akan pengalaman kerja seputar Studi Penilaian Nilai Konservasi Tinggi, studi dampak lingkungan pada aspek sosial, perencanaan pengelolaan hutan, riset pemasaran, auditor dan auditor utama untuk sertifikasi FSC dan verifikasi legalitas kayu. Sebagai Program Manajer, ia memberikan dukungan teknis dan lobby dengan mitra stratetgis untuk berpartisipasi dalam Usaha Pengelolaan Hutan menuju sertifikasi Pengelolaan Hutan Lestari dan Multi-Usaha Kehutanan.
Rahmat
Sekretaris Pengurus Harian
Sebelumnya bekerja sebagai tenaga ahli GIS untuk Rainforest Alliance dan berbagai lembaga konsultan baik lokal maupun internasional sebagai tenaga ahli lepas sebagai ahli GIS dan remot sensing. Rahmat memiliki latar belakang Pendidikan kehutanan, tepatnya management hutan di Institut pertanian Bogor (IPB). Sebagai Spesialis GIS dan Pemetaan Kehutanan, ia memberikan dukungan untuk program analisis GIS, pengembangan dan analisis peta, penilaian inventarisasi hutan, serta pendekatan dan fasilitasi masyarakat untuk mendukung kerja lapangan.
Ratih Chandradewi
Bendahara Pengurus Harian
Sebelumnya bekerja untuk Dewan Kehutanan Nasional Indonesia (DKN) di bawah koordinasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dia mampu memfasilitasi pelaksanaan program serta mempertahankan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam pengembangan program. Bekerja dengan TBI sekarang sebagai Manajer Operasional, dia menangani Keuangan dan Administrasi serta Manajemen Proyek pada operasi harian organisasi.